Pengertian Kerangka Berpikir: Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Blog

Pengertian Kerangka Berpikir: Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Kerangka berpikir merupakan sebuah panduan konseptual yang melibatkan teori, observasi, dan kajian pustaka, menjadi fondasi utama dalam menyelesaikan karya tulis, baik kreatif maupun penelitian. Dalam konteks ini, kita akan menjelajahi pengertian, macam-macam, dan langkah-langkah pembuatan kerangka berpikir.

Pengertian Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah landasan penelitian yang mengintegrasikan teori, observasi, fakta, dan kajian pustaka. Ini menjadi pijakan esensial saat merinci konsep-konsep penelitian. Lebih dari sekadar alur logis, kerangka berpikir dapat diartikan sebagai representasi visual, seperti diagram, yang menggambarkan hubungan antar elemen. Kerangka berpikir menjadi garis panduan logis yang mengarahkan penelitian.

Menurut Polancik, kerangka berpikir adalah gambaran visual dari alur logika penelitian, menggambarkan hubungan variabel dengan jelas. Sementara Suriasoemantri melihatnya sebagai penjelasan yang menyusun semua gejala dalam suatu penelitian. Sugiyono menambahkan bahwa kerangka berpikir adalah model konseptual yang menjadi landasan teori terkait faktor-faktor dalam penelitian.

Jenis Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir memainkan peran kunci dalam penelitian, dan terdapat tiga jenis utama: kerangka operasional, kerangka konseptual, dan kerangka teoritis.

1. Kerangka Operasional

Kerangka operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang telah ditetapkan, menjelaskan hubungan antar variabel, dan membantu memahami konsep penelitian.

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual digunakan untuk mengilustrasikan hubungan konsep satu dengan yang lain, memberikan gambaran ilustratif melalui asumsi-asumsi yang terkait dengan variabel-variabel yang akan dibahas.

3. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis memberikan penegasan terhadap teori yang akan digunakan sebagai landasan, menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.

Manfaat Kerangka Berpikir

Ketika melibatkan diri dalam dunia penelitian, memahami manfaat kerangka pemikiran menjadi langkah awal yang sangat penting. Dalam buku “Metodologi Penelitian Pegangan untuk Menulis Karya Ilmiah,” beberapa manfaat tersebut meliputi:

1. Ketelasan Variabel Penelitian

Kerangka pemikiran membantu peneliti menyatakan dengan jelas variabel-variabel yang akan diteliti. Dengan merinci variabel-variabel ini dari teori yang diturunkan, penelitian menjadi lebih terfokus dan terarah.

2. Pemahaman Asal-Usul Variabel

Melalui kerangka pemikiran, peneliti dapat menyampaikan dengan jelas asal-usul variabel yang dipilih. Hal ini menciptakan persepsi yang konsisten antara peneliti dan pembaca, membentuk alur pemikiran yang logis dan membantu dalam pembentukan hipotesis riset.

3. Keterbukaan Alur Pemikiran

Kerangka pemikiran juga memberikan keterbukaan terhadap alur pemikiran penelitian. Ini memudahkan pembaca, termasuk rekan peneliti atau pembimbing, untuk mengikuti langkah-langkah yang diambil dan memahami landasan dari setiap keputusan penelitian.

4. Membentuk Landasan Teoretis

Kerangka pemikiran menjadi dasar teoretis bagi penelitian. Dengan memiliki landasan teoretis yang kuat, penelitian menjadi lebih berkualitas dan dapat mendukung temuan yang dihasilkan.

5. Panduan untuk Membentuk Hipotesis

Dengan menyusun kerangka pemikiran, peneliti memiliki panduan yang jelas untuk membentuk hipotesis penelitian. Ini membantu dalam merumuskan dugaan-dugaan yang dapat diuji selama penelitian.

6. Meningkatkan Kredibilitas Penelitian

Kerangka pemikiran memberikan struktur yang kredibel pada penelitian. Hal ini dapat meningkatkan kualitas penelitian dan membuatnya lebih dapat diterima oleh komunitas ilmiah.

Cara Membuat Kerangka Berpikir: Langkah demi Langkah

Berikut adalah cara-cara membuat kerangka berpikir:

1. Identifikasi Variabel

Identifikasi setiap variabel yang relevan dengan penelitian. Lakukan pengelompokkan logis, seperti berdasarkan wilayah, jenis kelamin, usia, dan pendidikan.

2. Mencari Keterkaitan Antar Variabel

Cari keterkaitan antar variabel karena penelitian biasanya melibatkan beberapa variabel yang saling berkaitan. Ini membantu memahami hubungan yang diperlukan.

3. Mencari Sumber Literatur

Gunakan sumber literatur yang sesuai dengan topik. Buku, jurnal ilmiah, artikel daring, dan hasil wawancara dapat menjadi referensi yang kuat.

4. Melakukan Pembahasan Teori

Bahas teori secara logis dan teoritis. Gunakan literatur sebagai dasar pembahasan untuk memperkuat topik penelitian.

5. Menggambarkan dan Menjelaskan Kerangka Berpikir

Jelaskan kerangka berpikir secara rinci, termasuk alur penelitian dari awal hingga selesai. Gambarkan proses atau alur dengan bagan yang dapat dijadikan acuan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat merumuskan kerangka berpikir yang kuat untuk karya tulis atau penelitianmu. Semoga panduan ini bermanfaat untuk pengembangan pemikiranmu.

Anda mungkin juga suka...