Pentingnya Memahami Pengertian Kurikulum dalam Dunia Pendidikan
Blog

Pentingnya Memahami Pengertian Kurikulum dalam Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi landasan yang sangat penting. Tanpa kurikulum yang tepat, proses pembelajaran tidak dapat mencapai target yang diinginkan. Perkembangan zaman turut memengaruhi evolusi kurikulum dalam pendidikan, yang terus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada zamannya.

Dengan penyesuaian tersebut, diharapkan setiap peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat di masa depan. Bagi para peminat pendidikan, pemahaman mendalam mengenai kurikulum dan komponennya adalah suatu keharusan. Berikut adalah gambaran mengenai pengertian kurikulum dan beberapa hal penting yang perlu diketahui.

Pengertian Kurikulum Menurut Berbagai Ahli

Kurikulum tidak hanya sekadar rencana pembelajaran, namun juga mencakup tujuan, dan materi ajar. Termasuk di dalamnya adalah metode pengajaran yang menjadi panduan bagi setiap pendidik untuk mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan efektif. Etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang berarti pelari, dan “curere” yang berarti tempat berpacu. Awalnya, istilah ini digunakan dalam dunia olahraga.

Dalam konteks pendidikan, kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh seorang pelari untuk mendapatkan medali atau penghargaan. Istilah “kurikulum” kemudian diadaptasi dalam dunia pendidikan, merujuk pada sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari peserta didik untuk memperoleh ijazah atau penghargaan.

Beberapa ahli dan pakar pendidikan memberikan pengertian kurikulum sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. S. Nasution: Kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan pengajar.
  2. Dr. Nana Sudjana: Kurikulum adalah kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan, dilaksanakan, dan diterapkan oleh guru di sekolah bersangkutan.
  3. Harold B. Alberty: Kurikulum mencakup semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik, tidak terbatas pada ruang kelas saja, tetapi juga melibatkan kegiatan di luar sekolah.
  4. Saylor, Alexander, dan Lewis: Kurikulum adalah semua upaya yang diadakan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta didik belajar, termasuk di dalam dan di luar kelas.

Pengertian Kurikulum dalam Undang-Undang

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pasal 1 butir 19, kurikulum dijelaskan sebagai seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Bagi setiap sekolah, terutama sekolah formal, kurikulum menjadi panduan bagi para guru dalam mengajar. Tanpa kurikulum, pembelajaran di sekolah tidak akan terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, kurikulum dianggap sebagai jantung dari pendidikan, seperti yang disampaikan oleh pakar pendidikan Beauchamp (1998).

Pentingnya kurikulum dalam dunia pendidikan tidak dapat dipandang sebelah mata. Ia membentuk landasan bagi pengajaran dan pembelajaran, memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang terencana dan terstruktur. Dengan berbagai variasi dan adaptasi, kurikulum menjadi elemen kunci yang menjadikan pendidikan sukses mencapai tujuannya.

Kurikulum memiliki peran krusial dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat atau wadah pembelajaran, kurikulum berfungsi untuk merinci dan membimbing pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan tersebut melibatkan aspek nasional, institusional, kurikuler, dan instruksional.

Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik

  1. Pengukuran Kemampuan dan Konsumsi Pendidikan: Bagi peserta didik, kurikulum berfungsi sebagai alat untuk mengukur kemampuan diri dan mengonsumsi pendidikan. Hal ini membantu mereka mencapai target pembelajaran, memahami berbagai materi, dan melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari dengan lebih mudah.
  2. Pengembangan Pengalaman Baru: Kurikulum diharapkan memberikan pengalaman baru bagi peserta didik yang dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan mereka. Pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk kehidupan di masa depan.
  3. Pemetaan Jadwal: Fungsi kurikulum juga membantu peserta didik dalam memetakan jadwal kegiatan mereka. Dengan jadwal ini, mereka dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan panduan guru atau pendidik.
  4. Mempermudah Evaluasi: Kurikulum mempermudah peserta didik dalam memetakan apa yang harus dilakukan dari waktu ke waktu, sejalan dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru setiap 3 atau 6 bulan.

Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik

  1. Panduan dalam Pengajaran: Bagi pendidik atau guru, kurikulum menjadi panduan yang sangat berguna dalam merancang cara mengajar. Dengan mengikuti struktur yang telah ditetapkan, pendidik dapat menyampaikan materi dan melakukan evaluasi dengan lebih terstruktur.
  2. Pedoman Kerja: Kurikulum berfungsi sebagai pedoman kerja bagi pendidik. Dengan adanya kurikulum, pendidik dapat mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilmu dan pengalaman yang telah diberikan.

Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua

  1. Sinergi dalam Pembentukan Karakter: Orang tua memiliki peran krusial dalam pembentukan karakter dan pembelajaran anak. Oleh karena itu, mereka perlu bersinergi dengan sekolah dalam memahami dan mendukung penerapan kurikulum yang digunakan.
  2. Tuntunan dalam Pembelajaran Anak: Orang tua diwajibkan untuk mengetahui kurikulum yang diterapkan oleh sekolah anaknya. Hal ini memungkinkan orang tua memberikan bimbingan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.
  3. Evaluasi Pendidikan Anak: Kurikulum memberikan gambaran tentang bagaimana anak belajar dan apa yang mereka dapatkan di sekolah. Orang tua dapat mengevaluasi perkembangan anak dan penerapan kurikulum dalam pembelajaran.
  4. Dukungan dalam Proses Belajar Mengajar: Peran orang tua sangat signifikan dalam mendukung penerapan kurikulum, baik bagi anak sebagai peserta didik maupun bagi pendidik dalam memudahkan proses belajar mengajar.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap fungsi kurikulum dari berbagai perspektif ini, dapat memastikan pendidikan memberikan dampak yang positif dan terstruktur bagi peserta didik.

Komponen Penting Dalam Kurikulum

Kurikulum sebagai panduan utama dalam dunia pendidikan memiliki lima komponen utama yang memastikan tercapainya tujuan pendidikan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai komponen-komponen ini:

1. Tujuan Kurikulum

Tujuan kurikulum menjadi fondasi utama dalam perencanaan pendidikan. Tanpa tujuan yang jelas, segala upaya dalam merumuskan kurikulum tidak akan memiliki makna. Di setiap negara, tujuan pendidikan berbeda-beda, disesuaikan dengan falsafah negara, sumber daya manusia, alam, dan konteks politik serta sosial masyarakatnya.

Tujuan pendidikan di Indonesia, terbagi sesuai dengan jenjangnya:

  • Pendidikan dasar menitikberatkan pada kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan sebagai pondasi utama.
  • Pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kecerdasan dan keterampilan remaja untuk menghadapi tantangan kehidupan.
  • Pendidikan menengah kejuruan menekankan peningkatan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan, mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan mandiri dan jenjang pendidikan berikutnya.

2. Materi dalam Kurikulum

Komponen kedua adalah materi pembelajaran yang menjadi bahan ajar utama. Materi ini haruslah relevan dengan perkembangan siswa, memiliki makna bagi mereka, mengandung pengetahuan ilmiah yang dapat diuji, mencerminkan realitas nasional, dan mendukung tujuan pendidikan.

3. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran, sebagai komponen ketiga, melibatkan metode dan peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Setiap negara memiliki strategi yang berbeda, bergantung pada sumber daya alam dan manusianya. Semakin berkualitas sumber daya alam dan manusia, semakin bervariasi dan maksimal strategi yang dapat diterapkan.

4. Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum menjadi langkah krusial dalam implementasinya. Beragam pandangan dari para ahli pendidikan mengenai kurikulum menciptakan keberagaman yang perlu diorganisir dengan baik untuk mencapai efektivitas pembelajaran.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir yang bertujuan untuk memeriksa sejauh mana kurikulum yang telah diterapkan mencapai tujuan pendidikan. Proses evaluasi ini penting untuk memastikan kelancaran dan efektivitas kurikulum.

Dengan memahami dan mengoptimalkan kelima komponen ini, pembuatan dan implementasi kurikulum dapat menjadi landasan kuat dalam membangun sistem pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Kesimpulan

Dalam menghadapi dinamika pendidikan, pemahaman yang mendalam tentang kurikulum menjadi kunci keberhasilan seorang guru. Dengan memahami pengertian kurikulum dan seluk-beluknya, guru dapat menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Jadi, mari terus belajar dan berinovasi demi menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan.

Anda mungkin juga suka...